23 Des 2010

Agar Bisa Berstandar Internasional, Rumah Sakit Harus Penuhi 1.100 Indikator

JAKARTA
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan ada 1.100 indikator yang harus dipenuhi sebuah rumah sakit untuk menjadi RS berstandar internasional.  Untuk itu, pihaknya kini tengah "melatih" rumah-rumah sakit yang potensial untuk meraih standar itu.
''Indikator-indikator ini yang akan kita latihkan sedikit demi sedikit. Jadi setiap RS, 1.100 indikator ini harus dilatihkan dan melihat mana yang sudah bisa dicapai dan mana yang belum bisa dicapai,'' tutur Endang.
Untuk ketiga RS milik pemeritah yang diproyeksikan menjadi RS internasional -- Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, RS Pusat Angkata Darat, dan Rumah Sakit Sanglah Bali --  Endang mengaku belum dinilai pencapaian indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi RS berstandar internasional.''Makin besar RS makin susah untuk mencapai standar internasional,'' tutur dia.
Karena RS berstandar internasional tidak hanya karena alat-alatnya canggih tapi juga harus memenuhi indikator lainnya. Endang mencontohkan salah satu indikatornya adalah pintu kamar harus memiliki lebar standar untuk evakuasi pasien. ''Sementara rumah sakit sudah berdiri, tak mungkin dibongkar kan?'' tutur dia.  RS internasional juga harus memenuhi standar mutu, keamanan dan teknologi.
Sementara itu biaya proses untuk menjadi RS internasional dikatakannya  mahal. ''Dibutuhkan dana sekitar Rp 3- Rp 5 miliar tergantung dari besarnya RS,'' kata dia. Untuk RS milik pemerintah akan diberi subsidi untuk pelatihan-pelatihannya.